Kisah nabi Daud meminta ujian
Kebanyakan manusia dalam menjalani kehidupan menginginkan kebahagian baik berupa kesehatan,mudah rejeki , kesenangan hidup dan lain lain. Sehingga disaat ada ujian selalu mengharapkan ujian tersebut cepat berakhir. Padahal ujian dalam hidup adalah salah satu perantara kita untuk naik kelas naik Derajat dihadapan Alloh SWT.
Dikisahkan bahwa nabi Daud alaihi salam, menginginkan suatu ujian dari Alloh untuk menaikan kualitas keimanan sebagaimana Alloh telah menguji para nabi dan Rosul sebelumnya.
Dan setelah itu Alloh mengabulkan keinginan nabi Daud as, dengan mengirimkan satu ekor burung yang begitu elok nan indah dengan patok berkilauan terbuat dari emas . Sehingga membuat nabi Daud as terpikat mengambil burung tersebut untuk diperlihatkan kepada manusia sebagai tanda kekuasaan Alloh SWT.
Namun ternyata burung tersebut begitu lincah susah untuk ditangkap, Burung tersebut lari terbang menuju hutan. Nabi Daud tetap gigih menguntit burung tersebut hingga ketika sampai ditengah hutan tiba tiba burung tersebut menghilang, dan nabi Daud as malah menemukan seorang wanita yang sedang mandi.
Singkat cerita ternyata nabi Daud as tidak bisa melupakan wanita tersebut, bahkan beliau berniat untuk menjadikannya istri yang ke seratus.
Dan setelah diteliti ternyata wanita tersebut memiliki seorang suami yang bernama uryaa, kemudian nabi Daud as berfikir bagai mana caranya agar dia dapat menikahi wanita tersebut. Hingga akhirnya nabi Daud as memerintahkan uryaa untuk berperang jihad fisabilillah hingga akhirnya urya menjadi syahid.
Dan setelah itu nabi Daud as menikahi wanita itu yang mana singkat cerita dari pernikahan itu lahirlah nabi Sulaiman as.
Tiba tiba pada suatu hari datanglah malaikat Jibril as menegur nabi Daud memintanya zarah kemakam urya untuk meminta maaf.
Dengan segera nabi Daud menziarahi maqam uryaa dan meminta maaf, dengan kuasa Alloh urya menjawab dan memaafkan Nabi Daud.
Namun ditengah perjalanan pulang nabi Daud ditegur malaikat Jibril dikarenakan ketika meminta maaf nabi Daud as tidak menceritakan alasan ia meminta maaf. Sehingga nabi Daud diperintahkan untuk kembali lagi untuk meminta maaf dan menceritakan semuanya kepada uryaa.
Singkat cerita ketika nabi Daud meminta maaf dan menceritakan semuanya kepada urya, urya diam saja dantidak menjawab.menerima sikap dingin uryaa nabi Daud terus memelas dan menangis menyesali semua yang telah ia lakukan kepada uryaa.
Nabi Daud menangis dengan tangisan yang begitu histeris sehingga jika seandainya seluruh air mata selain air mata nabi Adam as ditimbang , maka lebih banyak air mata nabi Daud as.
Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun uryaa masih belum menjawab , Nabi Daud terus menangis menyesali semuanya hanya hingga ia lupa atas megahnya istana , bahkan kerajaannya pun kini telah diambil Alih oleh anaknya Nabi Sulaiman as.
Hingga setelah 40 tahun barulah nabi Daud berhenti dari tangisannya dengan jawaban uryaa yang telah memaafkan dirinya.
Perlu diketahui bahwa meskipun nabi Daud melakukan kesalahan, tapi menurut ulama Ahli aqiidah bahwa kesalahan ini bukanlah dosa. Dikarenakan para nabi dan Rasul semuanya ma’sum terjaga dari dosa. Maka dari itu haram hukumnya jika kita menganggap nabi itu berdosa. Kesalahan para Nabi masuk dalam qoidah:حسنة الابرار سيءة المقربين
Dan harus kita ketahui bahwa dibalik kesalahan para nabi pasti mengandung hikmah didalamnya, contoh hikmah dari kejadian ini adalah adanya Nabi Sulaiman as.
والله اعلم بالصواب