Puncak dari sebuah keberuntungan dan anugerah bagi seorang muslim adalah mati dalam keadaan husnul khotimah. Karena yang menentukan bahagia dan celakanya seseorang di akhirat adalah bukan semata amal ibadahnya semasa hidup, melainkan akhir dari kehidupan seseorang tersebut, apakah ia meninggal dalam keimanan kepada Alloh (husnul khotimah) atau justru sebaliknya (suul khotimah).
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim harus selalu menjaga keimanan kita, terutama menjaganya dari godaan iblis, karena tipu dayanya sangat kuat dan menyesatkan. Sebagaimana terjadi pada seorang ahli ibadah yang benama Barsiso.
Barsiso adalah seorang ulama yang ahli ibadah, ia beribadah selama puluhan tahun, bahkan menurut sebagian pendapat ia dan murid-muridnya bisa beribadah diambang langit. Kabar tersebut sampai ke alam iblis. Raja iblis pun memberikan sayembara kepada bawahannya, siapa yang dapat mengganggu Barsiso maka ia akan dinaikkan pangkatnya, dan diberi penghargaan. Dari seluruh iblis, tidak ada yang berani menerima tugas tersebut, selain iblis putih. Ia menyanggupi tugas dari raja iblis.
Iblis putih memulai aksi nya dengan menyamar menjadi seorang laki-laki yang ahli ibadah, dan ia beribadah di dekat barsiso. Sang iblis terus menerus tanpa beristirahat. Awalnya Barsiso tak menghiraukannya, namun setelah sekian lama, Barsiso merasa takjub pada sang iblis, karena ia beribadah tanpa berhenti dan terlihat sungguh-sungguh dalam ibadahnya.
Lalu Barsiso pun bertanya kepada sang iblis bagaimana cara agar bisa beribadah sepertinya. Iblis memberikan saran bahwa jika ingin beribadah sepertinya, maka ia harus melakukan ma’siat terlebih dahulu sehingga ia bisa melakukan taubat dengan sungguh-sungguh, karena Alloh sangat mencintai hambanya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh. Awalnya Barsiso merasa keberatan, namun akhirnya ia memyetujui saran dari iblis putih.
Kemudian Barsiso bertanya kepada iblis tentang dosa apa yang harus ia lakukan, lalu iblis memerintahkannya untuk membunuh seseorang, namun Barsiso keberatan, karena membunuh adalah dosa besar. Kemudian iblis menyarankannya untuk berzina, tapi Barsiso juga menolak karena zina pun termasuk dosa besar. Sampai akhirnya Iblis menyuruh Barsiso untuk meminum arak, karena menurutnya meminum arak adalah dosa yang ringan dan dapat dilakukan tanpa sepengetahuan orang lain, dan akhirnya Barsiso menyetujuinya.
Ia mengawali dosanya dengan meminum arak di sebuah warung yang penjualnya adalah seorang wanita. Ia melakukannya dengan sembunyi-sembunyi tanpa pengetahuan orang lain. Setelah meminum arak, Barsiso terperangkap dalam pengaruhnya dan fitnah iblis. Mengingat tidak ada seorang pun ditempat tersebut, dan hanya dia serta perempuan penjualnya, Barsiso tergoda oleh tipu daya iblis, hingga ia ingin menggauli sang penjual arak.
Zina pun terjadi. Nahas ketika Barsiso melakukannya, datanglah suami dari perempuan tersebut. Ia sangat marah hingga perkelahian pun terjadi, hingga akhirnya Barsiso membunuh laki-laki yang tak lain adalah suami dari perempuan yang dizinahi nya.
Tak lama, kabar tentang kejadian tersebut pun menyebar kepada seluruh masyarakat. Dan karena sudah terbukti, warga pun ramai-ramai mengarak Barsiso menuju pengadilan. Lalu ia dihukum salib oleh sang raja.
Ketika Barsiso sudah dalam keadaan tak berdaya, iblis putih pun datang menghampirinya. Ia menawarkan pertolongan kepada Barsiso. Ia berjanji akan menolong dan membebaskan Barsiso dari hukuman, dengan syarat ia harus tunduk dan beribadah kepadanya. Dengan rasa iba, iblis pun berkata :
“Alangkah malangnya nasibmu, namun jangan bersedih, aku akan menolongmu, dengan satu syarat.” Ucap sang iblis.
“Apa itu ?” Tanya Barsiso.
“Sembahlah aku !” Perintah Iblis kemudian.
Lalu, Barsiso menjawab : “Bagaimana caranya aku menyembahmu sedangkan aku sudah tak berdaya ?”
Iblis pun menjawab : “Cukuplah kamu mengangguk dan mengisyaratkan bahwa kau telah tunduk dan menyembahku”.
Dan dengan sisa tenaganya, Barsiso pun menunduk, sebagai tanda bahwa ia telah kufur, dan menyembah iblis. Nahas, ketika itu pula Alloh mencabut nyawanya, dan ia berakhir suul khotimah, ia meninggal dalam keadaan kufur, beriman kepada selain Alloh.
Na’ūdzubillaah.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah atas kisah ini, dan dijauhkan dari meninggal dalam keadaan suul khotimah. Aaammiin yaa robbal ‘aalamiin.
Wallohu a’lam bisshowab.